Sinopsis Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI

Sumber Gambar : https://m.imdb.com

Informasi Detail :
Judul Film : Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI
Negara : Indonesia
Dirilis : 1984
Produser : G. Dwipayana
Sutradara : Arifin C. Noer
Durasi : 271 menit


Pemeran :
• Amoroso Katamsi - Mayor Jenderal Soeharto
• Bram Adrianto - Untung Sjamsuri
• Didi Sadikin - Kolonel Sarwo Edhie
• Kies Slamet - Brigadir Jenderal Soepardjo
• Syubah Asa - DN Aidit
• Ade Irawan - Johana Sunarti
• Omar Khayyam - Presiden Soekarno


Sinopsis :
   Film ini dibuka dengan gambaran masyarakat saat itu ketika kondisi ekonomi merosot, dan kondisi kesehatan Presiden Soekarno yang memburuk. Maklum ketika itu presiden pertama Republik Indonesia ini sudah berusia 64 tahun. Saat itu Soekarno terkenal dengan ideologinya Nasakom yaitu nasionalisme, agama, dan komunisme.

   Menurunnya kondisi Soekarno sebagai pendukung PKI untuk berkiprah di politik Indonesia menimbulkan kekhawatiran petinggi PKI seperti DN Aidit, dan Syam Kamaruzaman. PKI saat itu telah menyusup ke sejumlah posisi penting baik di pemerintahan maupun di angkatan bersenjata.

   Namun gerakan PKI ditentang oleh sejumlah jenderal Angkatan Darat, dan melemahnya Presiden Soekarno dikhawatirkan akan merugikan PKI. Dalam film G30S PKI, diketahui bahwa gerakan untuk mencoreng nama jenderal Angkatan darat, dan rencana untuk kudeta terhadap pemerintahan yang sah telah terjadi beberapa bulan sebelum September 1965.

   Rapat - rapat PKI yang diadakan di kediaman DN Aidit yang merupakan Sekjen PKI sekaligus Wakil Ketua MPR Sementara 1 pada tanggal 8-12 Agustus. Rapat tersebut dihadiri oleh staf biro khusus PKI Syam Kamaruzaman yang merupakan otak di balik peristiwa G30S PKI.

   Syam juga yang mengikutsertakan beberapa orang dekat Presiden Soekarno untuk turut serta dalam G30S PKI yaitu komandan pasukan pengawal Presiden Cakrabiraw yakni Letkol Untung Syamsuri, dan Kolonel Abdul Latief. Di bawah komando Syam, PKI menghembuskan isu bahwa ada kelompok Dewan Jenderal yang berusaha menggulingkan Presiden Soekarno.

   Isu ini diharapkan akan membuat masyarakat cemas sehingga mendukung tindakan PKI yang akan membantai Dewan Jenderal. Setidaknya ada 5 tokoh PKI yang berperan dalam peristiwa G30S PKI yaitu DN Aidit, Syam Kamaruzaman, Brigjen Soepardjo, Letkol Untung Syamsuri, dan Kolonel Abdul Latief.

   Ada 7 jenderal yang menjadi target penculikan PKI yaitu Ahmad Yani, R. Suprapto, MT Haryono, S. Parman, DI Pandjaitan, Sutoyo Siswomiharjo dan AH Nasution. Pasukan pengaman presiden Cakrabirawa bertugas menjemput ketujuh jenderal tersebut untuk dibawa ke markas PKI di kawasan Lubang Buaya, Jakarta.

   Alasan penjemputan adalah perintah darurat dari Presiden Soekarno. Semua jenderal merasa heran karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya, dan mereka telah merasa curiga. Pasukan Cakrabirawa mengepung satu persatu rumah ketujuh jenderal tersebut. Beberapa jenderal sempat mengulur waktu, dan melawan yang berakibat pada penembakan di tempat.

   Penembakan tersebut disaksikan keluarga yang berada di bawah ancaman pasukan. Salah satunya saat DI Pandjaitan berdoa sebelum diminta masuk ke dalam truk yang menjemputnya. Saat berdoa beliau ditembak sehingga darah bersimbah di halaman rumah, dan jasadnya pun dibawa ke markas PKI.

   Setelah kepergian ayahnya, Catherine / putri DI Pandjaitan keluar, dan mengusapkan darah ayahnya ke wajah. Ade Irma Suryani / putri AH Nasution yang berusia 5 tahun, dan ajudan AH Nasution bernama Pierre Tendean turut menjadi korban keganasan PKI karena Pierre Tendean mengaku sebagai AH Nasution. KS Tubun yakni penjaga di rumah Menteri J. Leimena yang berada di sebelah rumah AH Nasution turut ditembak, dan menjadi korban keganasan PKI.

   Enam jenderal dan seorang ajudan dibawa ke kawasan latihan PKI di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Jenderal Ahmad Yani, Mayjend MT Haryono, ajudan Brigjend DI Pandjaitan telah tewas di rumah masing - masing akibat melakukan perlawanan. Sedangkan Letjend R. Suprapto, Mayjend S. Parman, dan Brigjend Sutoyo Siswomiharjo dibawa hidup - hidup.

   Ketiga jenderal ini disiksa dengan sangat mengerikan di sebuah gubuk di lokasi yang sama hingga tewas. Sebelumnya mereka dipaksa menandatangani surat yang berisi rencana Dewan Revolusi. Di luar gubuk tempat mereka disiksa, terdengar nyanyian lagu - lagu khas PKI, dan diiringi dengan teriakanv- teriakan cemooh.

   Ketujuh jasad tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang merupakan bekas sumur lama, dan ditutup tanah serta sebuah pohon pisang ditanam di atasnya. Keesokan paginya, tanggal 1 Oktober 1965 anak buah Letkol Untung mengambil alih kantor RRI (Radio Republik Indonesia), dan menyatakan PKI telah menumpas gerakan Dewan Jenderal yang hendak melakukan kudeta.

   Namun hal ini dibantah oleh Mayjend Soeharto yang segera mengambil langkah taktis untuk menumpas PKI serta menghentikan gerakan PKI. Karena kekosongan kekuasaan di Angkatan Darat, Mayjend Soeharto mengambil alih sementara kekuatan Angkatan Darat. Tindakan pun diambil dengan memburu orang yang terlibat dengan peristiwa G30S PKI, dan menemukan lokasi jasad 7 Pahlawan Revolusi.

   Penemuan lokasi tersebut dibantu oleh Ajun Komisaris Polisi Soekitman yang sempat diculik, dan menjadi saksi kekejaman PKI pada 3 Oktober 1965. Soekitman dibebaskan pada pagi hari usai penculikan tersebut terjadi. Jenazah 7 Pahlawan Revolusi yang berada di dalam sumur dengan kedalaman 12 meter itu berhasil ditarik ke atas pada 4 Oktober 1965.

   Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 1965 yang juga bertepatan dengan Hari TNI atau Hari ABRI. Jenazah 7 Pahlawan Revolusi dimasukkan di dalam peti, dan diusung di atas tank TNI. Proses pemakaman tersebut dihadiri puluhan ribu masyarakat yang memadati sepanjang jalan menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

   Suara korban selamat, Jenderal AH Nasution bergema pada bagian akhir film yang menyatakan kesedihan tapi juga optimisme bahwa Indonesia akan bangkit dan jasa pahlawan akan terus dikenang. Ade Irma Suryani, putri dari AH Nasution yang tertembak akhirnya meninggal dunia pada tanggal 6 Oktober 1965.

   Berita potongan dari koran Berita Yudha yang menyatakan penumpasan pengkhianatan PKI ditayangkan di bagian akhir film. Termasuk berita penangkapan Letkol Untung komandan Cakrabirawa, dan desakan masyarakat untuk pembubaran PKI.



Referensi :
  1. https://id.m.wikipedia.org
  2. https://portalpurwokerto.pikiran-rakyat.com

Post a Comment for "Sinopsis Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI"