Sinopsis Ustad Milenial The Series Episode 02

 

Sumber Gambar : https://m.imdb.com




Informasi Detail :
Judul Film : Ustad Milenial
Negara : Indonesia
Dirilis : 12 April 2021 – 17 Juni 2021
Produser : Nisha A. Samtani, Yanti Basamondo, & Eko Kristianto
Sutradara : Hestu Saputra
Durasi : 42 - 52 menit



Pemeran :
• Arbani Yasiz - Ahmad
• Prilly Latuconsina - Khadijah
• Yoriko Angeline - Susan
• Umay Shahab - Timbo
• Endy Arfian - Ibrahim
• Hanggini - Aisyah
• Cut Mini - Maemunah
• Donny Alamsyah - Lukman
• Bambang Paningron Astiaji - Muhammad
• Whani Hari Darmawan - Tagor
• A. Budi Settiyanto - Pak Daru
• Kristi Yuliani - Bu Samsul
• Agus Yuniawan - Pak Gampang



Sinopsis :
   Dimulai dari Flasback tahun 2010. Ketika itu Ahmad dan Ibrahim kecil mengejar mobil Timbo bersama Ayahnya. Mereka berhenti dan Timbo pamitan pada Ahmad dan Ibrahim. 

   Saat ditanya akan kemana, Dia hanya bisa tersenyum.  Kembali masa sekarang, Aisyah nampak gelisah atas kepergian mas Ahmad. Tak lama kemudian Aisyah dan Bu Maemunah terkejut ketika melihat Ahmad pulang. 

   Ahmad ingin tahu tentang masalah hutang dan ibunya pun meyakinkan Ahmad kalau Dia sudah tahu bagaimana cara membayarnya.

   Dia menyuruh Ahmad untuk tidak menunda kesempatannya studi untuk mendalami ilmunya di Mesir. Namun Ahmad ingin membantu masalah ini dan ingin tinggal untuk menyelesaikan masalah. 

   Keesokan hari, Ahmad dan Bohim datang ke workshop. Kia yang melihat mas Ahmad nampak terkejut. Ahmad akan membantu di workshop dan menyelesaikan urusan di tempat itu terlebih dahulu.

   Selain itu Kia juga menanyakan tentang note yang ia berikan waktu itu, Ahmad belum membacanya dan Kia pun langsung mengambil note itu kembali.

   Pegawai lama Pak Daru juga terkejut ketika melihat Ahmad ada di sana yang ia kira sudah pergi ke Mesir. Ahmad pun menjelaskan kalau Dia akan mengurus workshop tersebut lebih dahulu. 

   Ahmad kemudian meminta Kia memeriksa laporan keuangan workshop. Ketika Bohim ingin melakukan cara konvesional, Ahmad berbeda. Dia ingin melakukan negosiasi dengan pihak bank. 

   Disaat mereka membicarakan ini, suara Adzan berkumandang. Ahmad pun meninggalkan pembicaraan dan menunaikan sholat terlebih dahulu.

   Setelah Ahmad, Kia, Bohim, Pak Daru, dan beberapa pegawai lainnya sholat jamaah. Mereka berpapasan dengan putrinya Pak Daru yang bernama Bintari. Dia masih kelas 1 SMA. 

   Pak Daru pamit karena akan mengantar Bintari sekolah. Ahmad dan Bohim pergi ke bank membicarakan masalah hutang mereka. Bank meminta mereka membayar terlebih dahulu minimal 10% dari total hutang. 

   Akhirnya Ahmad menyanggupinya namun Dia meminta kelonggaran waktu. Selain itu Ahmad juga meminta bunga bank dihilangkan saja, Bohim maupun staff bank terkejut dengan ucapan Ahmad.

   Ahmad ingin mengikuti syariat Islam, tetapi pihak bank tak dapat melakukan itu. Pengajuan Ahmad yang seperti itu tidak dapat dilakukan oleh mereka. Kini Bohim dan Ahmad sedang bingung cari pinjaman.

   Di saat mereka bingung tiba - tiba Pak Daru menghampiri Ahmad, Bohim, dan Kia. Pak Daru yakin seorang kenalannya yang bernama Mas Syarif dapat membantunya tanpa bunga sama sekali. 

   Pak Daru menganggap dia baik dan rendah hati. Pria itu juga calon mantunya. Akhirnya Pak Daru mengatur pertemuan dengan Pak Syarif, ia terlihat islami sekali. 

   Percakapan awal dimulai dengan baik dan Mas Syarif siap untuk membantu Ahmad. Sebelum itu, Pak Syarif meminta pendapat Ahmad tentang akhir - akhir ini ada beberapa hal yang meresahkan dia. 

   Akhirnya Pak Syarif menceritakan tentang dia yang akan menikahi putrinya Pak Daru yang bernama Bintari. Tetapi pandangan orang lain hal ini adalah tidak etis karena Bintari masih di bawah umur. 

   Ahmad berpendapat kalau dia tak setuju. Bohim nampak terkejut mendengar jawaban Ahmad. Mas Syarif terlihat sedikit kecewa tetapi dia mencoba mengabaikannya karena perbedaan pendapat menurutnya tidak apa - apa.

   Ahmad kini menemui Bintari dan minta izin Pak Daru untuk ngobrol dengannya. Bintari mengatakan kalau dia tak masalah menikah asalkan orang tuanya senang dan bahagia, Ahmad akhirnya mengerti perasaan Bintari yang sebenarnya.

    Ahmad menegaskan kepada Bintari kalau Dia sebagai anak juga punya hak. Ahmad menemui Mas Syarif. Saat itu Ahmad juga menyadari kalau dia gelisah tentang masalah pernikahan Mas Syarif dengan Bintari.

   Ahmad mengakui kalau dia bicara terhadap Bintari dan saat itu Bintari jujur pada Ahmad kalau Dia tak menginginkan pernikahan itu. Karena hal tersebut, terjadi sedikit perdebatan pendapat antara Ahmad dan Mas Syarif.

   Akhirnya keputusan final, Mas Syarif tak dapat membantu Ahmad meminjami uangnya. Keesokan harinya Pak Daru menemui Ahmad.

   Dia berterima kasih kepada Ahmad karena menurut dia Ahmad kini sudah dewasa, wawasannya luas, dan bijaksana. Sejak itu, Bintari juga bersemangat menjalani hidupnya.

   Dia juga ikut ekstrakurikuler di sekolahnya. Meskipun awalnya Pak Daru ada perdebatan dengan Bintari tetapi dia akhirnya mengerti perasan putrinya. 

   Di rumah Bu Maemunah meminta putrinya membantu dia memasak tetapi Aisyah nampak tak bisa membantu dan justru merekam ibunya. 

   Aisyah tak bisa bantu ibunya karena temannya Susan akan datang dan dia tak ingin ribet. Tak lama setelah itu, Susan datang lalu meletakan tasnya. 

   Pada waktu bersamaan, Ahmad dan Bohim pulang. Aisyah mengenalkan temannya Susan kepada mas Ahmad. Di saat Aisyah tak ingin membantu ibunya, Susan justru senang hati membantu Bu Maemunah.

    Setelah itu mereka makan bersama. Susan mengatakan kalau masakan Bu Maemunah sangat enak. Bu Maemunah kemudian bertanya ke Susan tentang dirinya yang cantik atau tidak.

   Susan pun menjawab kalau Bude cantik banget, lalu Bu Maemunah bertanya kembali pendapatnya tentang Ahmad yang tampan atau tidak, Susan pun menjawabnya ganteng.

   Di saat mereka semua selesai makan, Susan dan Ahmad tinggal berduaan di meja makan. Terlihat terjadi kecanggungan diantara keduanya. 

   Susan pun menanyakan tentang rencana kepergian Ahmad ke Mesir, Ahmad kemudian menjawabnya kalau dia menundanya. Selesai makan, Ahmad dan Bohim mengobrol di luar rumah.

   Saat mereka sedang memakai sepatu, keduanya membicarakan tentang teman masa kecilnya yang bernama Timbo. Menurut Bohim jika ada Timbo, keadaan mereka akan membaik.

   Mereka lalu membayangkan tentang masa - masa indah bersama Timbo. Di saat mereka berdua mengobrol tentang masa lalu, secara mengejutkan Timbo keluar dari mobil. 

   Dia datang bersama ayahnya Pak Tagor, tetapi Bu Maemunah berlari ke dalam rumah. Ahmad dan Bohim nampak senang dan memeluk Timbo. Baca kisah selanjutnya di Ustad Milenial The Series Episode 03



Post a Comment for "Sinopsis Ustad Milenial The Series Episode 02"