Sinopsis Ustad Milenial The Series Episode 04

  

Sumber Gambar : https://m.imdb.com




Informasi Detail :
Judul Film : Ustad Milenial
Negara : Indonesia
Dirilis : 12 April 2021 – 17 Juni 2021
Produser : Nisha A. Samtani, Yanti Basamondo, & Eko Kristianto
Sutradara : Hestu Saputra
Durasi : 42 - 52 menit


Pemeran :
• Arbani Yasiz - Ahmad
• Prilly Latuconsina - Khadijah
• Yoriko Angeline - Susan
• Umay Shahab - Timbo
• Endy Arfian - Ibrahim
• Hanggini - Aisyah
• Cut Mini - Maemunah
• Donny Alamsyah - Lukman
• Bambang Paningron Astiaji - Muhammad
• Whani Hari Darmawan - Tagor
• A. Budi Settiyanto - Pak Daru
• Kristi Yuliani - Bu Samsul
• Agus Yuniawan - Pak Gampang


Sinopsis :
   Film dimulai dari flashback masa lalu ketika Pak Lukman muda masih marah kepada Tagor yang meninggalkan workshop. 
Dia hanya dapat membuang kekecewaannya dengan memukul tembok. 

   Kembali ke masa depan, Timbo merasa cemburu ketika melihat Kia memperhatikan Ahmad, dia memilih untuk meninggalkan mereka dan meletakkan kue di meja depan.

   Ketika Kia mendekati Ahmad, saat itu juga dia terbangun dan Kia pun terkejut. Terjadi kecanggungan diantara mereka. Di depan, Kia melihat bungkusan kotak berisi kue. 

   Saat bersamaan, Ahmad mengajak Kia pulang bersama. Dalam perjalanannya, Kia menanyakan alasan kenapa dia memutuskan untuk tetap tinggal dan menunda pergi ke Kairo Mesir. 

   Ahmad pun menjawab Kia kalau dia hanya melakukan tugasnya apalagi workshop tersebut merupakan bisnis Almarhum bapaknya. 

   Dia ingin menyelesaikan masalah - masalah yang ada. Kia sebenarnya memberikan kode pada Ahmad, namun dia kurang peka.

   Di depan rumah, Ahmad mendekati wajah Kia, saat itu Ibrahim kakak Kia yang melihat keduanya terlalu dekat mengagetkan mereka. 

   Ternyata Ahmad ingin ngambil serangga di kerudung Kia. Akhirnya Ahmad pulang, Kia pun kesal terhadap kakaknya karena telah mengangu suasana. 

   Keesokan hari, Ahmad selesai sholat berdialog dengan Ustad setempat. Di waktu bersamaan, Baim datang dengan tergesa - gesa karena ada orang bank di kantornya, Ahmad pun izin pamit dan menemui pihak Bank.

   Ahmad tak bisa membayarnya sekarang, namun dia berjanji akan bayar bulan depan ketika sudah ada pembeli. Pria pihak bank itu mencoba menanyakan ke Ahmad tentang bagaimana jika tak ada pembeli.

   Tetapi Ahmad yakin dengan caranya yakni berdoa dan berusaha. Pria pihak bank itu hanya bisa garuk - garuk kepalanya dan pergi. 

   Setelah itu, Ahmad dan Ibrahim memiliki ide untuk ke gudang dan mencari mesin - mesin lama yang tak terpakai. Mereka pun menjualnya namun semua itu tak cukup dan jauh dari target untuk bayar hutang.

   Pak Daru masuk ke ruangan Kia dan merasakan panas, ternyata demi menghemat listrik mereka mematikan pendingin ruangan untuk sementara waktu. Dua pegawai workshop lainnya juga merasakan hal yang sama. 

   Tak lama kemudian Ahmad dan Ibrahim datang mendiskusikan tentang masalah hutang ini. Baim memberikan ide ke Ahmad tentang pengurangan pegawai alias PHK.

   Ketika itu, dua pegawai yang barusan masuk mendengar pembicaraan mereka dan merasa panik. Tak sengaja Timbo datang ke workshop dan menguping pembicaraan tersebut sehingga mengetahui kondisi perusahaan.

   Ahmad tak setuju dengan pendapat Baim sebelumnya. Menurut Ahmad, mereka memiliki keluarga dan tak bisa bandingkan orang dengan mesin yang sewaktu - waktu bisa dijual begitu saja. 

   Ahmad memikirkan nasib mereka semua. Kia pun setuju dengan pemikiran Ahmad, mereka akhirnya mencari solusi lain. Seperti halnya mencari Investor
Ibrahim membawa Ahmad ke orang yang yang dia percayai dan kenal untuk membantu hutang mereka.

    Pertama ada Faris yang datang bersama asistennya. Mereka meminta 80:20 namun Ahmad tak bisa, Dia ingin 50:50. Sampai penawaran terakhir 60:40, Ahmad pun menolaknya.

   Dia masih kekeh bagi hasil yang setara sesuai syariat Islam. Bahim hanya bisa menahan kekesalannya. Ahmad akhirnya langsung menolak kerja sama itu ketika tahu mereka berdua dapat lolos dari pembayaran pajak karena ada orang dalam. 

   Ahmad tak ingin mencurangi orang lain dan dia bukan tipe pria yang melakukan hal itu. Akhirnya Pak Faris dan Adul serta sopirnya pulang.

    Setelah itu, Ibrahim membawa Ahmad ke kenalannya, dia seorang youtuber terkenal serta sanggup memberikan berapa pun yang akan Ahmad pinjam. 

   Pria itu bernama Igo yang berpakaian jawa. Setelah diskusi, Igo ternyata meminta bunga 2% saja. Menurut Bohim itu sangat kecil dan tak terasa.

   Tetapi berbeda pandangan dengan Ahmad, menurutnya yang namanya bunga tetap bunga dan itu riba, dilarang oleh agama. Akhirnya rencana mereka untuk pinjam ke Igo pun batal. 

   Pada hari Minggu, Susan datang ke rumah Aisyah. Dia juga membantu Ibu Maemunah membuat mangut Lele. Terlihat banyak pesanan, ternyata itu bukan untuk orang lain melainkan pesanan Ahmad karena putranya itu tiba - tiba ingin makan mangut Lele. 

   Dari sana, Susan dan Aisyah pergi ke sebuah kafe untuk mendiskusikan tugas studi mereka. Mereka berdua juga membicarakan tentang membuat tenggat waktu pertemuan setiap seminggu sekali agar tugas mereka sesuai jadwal.

   Timbo datang untuk mengajak Ahmad dan Ibrahim keluar namun mereka tak ada. Dia akhirnya mengobrol dengan Kia. Saat itu Timbo mengetahui kalau Kia nampak gelisah dan pusing.

   Kia pun membicarakan hal yang sebenarnya kalau mereka lagi dalam kesulitan keuangan, tetapi Mas Ahmad dan kakaknya Ibrahim sedang mencari solusinya.

   Kia mendapat telepon dan akan diadakan rapat dadakan. Dia pun segera mengumpulkan orang. Timbo akhirnya memilih pergi dan tak ingin mengganggu mereka. 

   Ahmad lalu bicara dengan para pegawainya mengenai kelangsungan perusahaan mereka. Ahmad mengatakan kepada mereka tentang kondisi keuangan workshop namun dia sudah menemukan cara dan yang terpenting sesuai ajaran Allah SWT dengan terbuka dan adil.

   Mas Jabar adalah salah satu pegawainya menanyakan tentang PHK, Ahmad pun memberikan penjelasan kalau mereka tidak akan memecat mereka. 

   Dia akan secara transparan menampilkan keuangan perusahaan kepada mereka. Dia juga akan membagi gaji mereka secara adil.

   Pak Daru mendengar keputusan Ahmad menangis dan terharu. Malam Harinya, Timbo datang menemui mereka berdua. Dia mengatakan pada mereka kalau akan berinvestasi. 

   Dia bergabung dengan bisnis mereka seperti ayah mereka dengan Pak Lukman dan Pak Muhammad dulu. Dia akan memberikan modal bukan pinjaman, berapapun yang mereka butuhkan, dia juga meminta 50:50 dari hasil keuntungan.

    Timbo menyuruh mereka memikirkan matang - matang dan meminta mereka memberitahunya segera. Timbo ingin membangun workshop tersebut dengan cara mereka dan peraturan mereka. 

   Meskipun ini kabar yang baik, tatapan Ahmad terlihat begitu serius banget. Timbo kemudian menelepon ayahnya dan mengatakan kalau dia sudah meminta bergabung dengan bisnis mereka. Saksikan kisah selanjutnya di Ustad Milenial The Series Episode 05


Post a Comment for "Sinopsis Ustad Milenial The Series Episode 04"