Sinopsis Film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2




Informasi Detail :
Judul Film : Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2
Negara : Amerika Serikat, & Britania Raya
Dirilis : 13 Juli 2011
Produser : David Heyman, David Barron, & J. K. Rowling
Sutradara : David Yates
Durasi : 130 menit


Pemeran :
• Daniel Radcliffe - Harry Potter
• Rupert Grint - Ron Weasley
• Emma Watson - Hermione Granger
• Robbie Coltrane - Rubeus Hagrid
• Richard Griffiths - Vernon Dursley
• Richard Harris - Albus Dumbledore
• Ian Hart - Profesor Quirrell
• John Hurt - Mr. Ollivander
• Alan Rickman - Severus Snape
• Maggie Smith - Minerva McGonagall
• Fiona Shaw - Petunia Dursley
• Maggie Smith - Minerva McGonagall
• Julie Walters - Molly Weasley
• Tom Felton - Draco Malfoy
• Jason Isaacs - Lucius Malfoy
• David Thewlis - Remus Lupin
• Timothy Spall - Peter Pettigrew
• Dave Legeno - Fenrir Greyback
• Ralph Fiennes - Lord Voldemort
• Gary Oldman - Sirius Black
• Toby Jones - Dobby
• Matthew Lewis - Neville Longbottom
• Ciarán Hinds - Aberforth Dumbledore
• John Hurt - Mr. Ollivander


Sinopsis :
   Film ini melanjutkan kisah dari Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 dengan diawali Harry Potter dan kawan - kawannya serta para tawanan Pelahap Maut yang kini berada di Shell Cottage yaitu rumah keluarga Bill Weasley. Di akhir film bagian pertama, mereka berhasil meloloskan diri dari Malfoy Manor berkat bantuan Dobby si Peri Rumah yang akhirnya terbunuh saat menyelamatkan Harry dan kawan - kawan.

   Setelah menguburkan Dobby, Harry memutuskan akan segera menuntaskan misi pencarian Horcrux, dan menghentikan Voldemort. Harry membuat kesepakatan dengan Goblin bernama Griphook untuk menyusup ke dalam brankas bank Bellatrix Lestrange di bank sihir Gringotts.

   Harry menduga bahwa di dalam brankas itu tersimpan salah satu Horcrux Voldemort. Griphook setuju, dan meminta Pedang Gryffindor sebagai imbalan untuk bantuannya. 

   Sementara itu, pembuat tongkat sihir Ollivander menjelaskan bahwa dua tongkat sihir yang berhasil mereka ambil dari Malfoy Manor adalah milik Bellatrix, dan Draco Malfoy. Tongkat Malfoy kini telah memilih Harry sebagai pemiliknya yang baru.

   Harry, Ron, Hermione, dan Griphook pergi untuk menyusup ke Gringotts. Setelah berhasil mengelabui penjagaan ketat termasuk melewati seekor naga, mereka masuk ke dalam ruang penyimpanan Bellatrix. 

   Harry menemukan Piala Hufflepuff yang ternyata memang merupakan salah satu Horcrux Voldemort. Namun, ruangan yang telah dimantrai itu tiba - tiba melipatgandakan seluruh isi di dalamnya hingga hampir menenggelamkan mereka.

   Saat mereka berusaha keluar dari sana, Griphook dengan sigap mengambil Pedang Gryffindor, dan meninggalkan Harry dan kawan - kawannya. Para penjaga mulai sadar tentang apa yang terjadi dan mulai berdatangan. Harry, Ron, dan Hermione akhirnya membebaskan naga penjaga Gringotts, dan naik ke punggung naga itu untuk meloloskan diri. Mereka mendarat di tepi sebuah danau.

   Harry mendapat visi bahwa Voldemort telah membunuh Griphook, dan semua goblin penjaga Gringotts karena tidak berhasil melindungi Horcruxnya. Dia lalu menyadari bahwa Horcrux lain tersimpan di Sekolah Sihir Hogwarts, dan memiliki kaitan dengan Rowena Ravenclaw yaitu pendiri salah satu asrama di Hogwarts.

   Saat itu, Hogwarts sangat tidak aman karena telah dikuasai oleh para Pelahap Maut dengan Severus Snape sebagai kepala sekolahnya. Harry, dan kawan - kawan akhirnya berteleportasi ke Desa Hogsmeade yang terletak tak jauh dari Hogwarts. 

   Mereka lalu ditolong oleh Aberforth Dumbledore yaitu adik Albus Dumbledore yang memanggil teman mereka Neville Longbottom untuk mengantarkan ketiganya melalui jalan rahasia menuju Hogwarts.

   Di Hogwarts, Snape mendengar kabar bahwa Harry, dan kawan - kawannya berhasil masuk ke dalam area sekolah. Dia mengumumkan ke para murid bahwa siapapun yang berusaha melindungi Harry akan mendapat hukuman. 

   Tetapi, Harry memutuskan untuk memperlihatkan dirinya sendiri. Saat Snape akan menyerang Harry, Profesor McGonagall maju untuk melindungi Harry. Snape pun akhirnya melarikan diri dari Hogwarts.

   Setelah kepergian Snape, McGonagall menyiapkan para pengajar, murid, hingga seluruh makhluk ajaib di sekolah itu untuk menghadapi kedatangan Voldemort, dan pasukannya yang sedang bergerak menuju Hogwarts. Saat Voldemort telah tiba, dia memberi batas waktu bagi Harry untuk menyerahkan diri padanya.

   Sementara itu, Harry masih kesulitan untuk melacak Horcrux berikutnya. Luna Lovegood, salah satu teman Harry menyarankan agar menemui Helena yaitu hantu penjaga asrama Ravenclaw yang dulunya merupakan putri dari Rowena Ravenclaw.

   Helena memberitahu Harry bahwa saat dulu masih bersekolah di Hogwarts, Voldemort menggunakan sihir hitam pada tiara milik ibunya lalu menyembunyikan tiara itu di Kamar Kebutuhan. Ketika Harry pergi ke Kamar Kebutuhan, dia dihalangi oleh Draco Malfoy, Blaise Zabini, dan Gregory Goyle yang mencoba menyerang Harry. 

   Di sisi lain, Hermione dan Ron pergi ke Kamar Rahasia untuk mencari taring Basilisk (monster ular) yang akan mereka gunakan untuk menghancurkan Piala Hufflepuff. Setelah berhasil, keduanya menyusul ke Kamar Kebutuhan untuk membantu Harry.

   Setelah menyelesaikan masalah di Kamar Kebutuhan, Harry, Ron, dan Hermione lalu pergi ke kabin kecil tempat Voldemort sedang berbicara dengan Snape. Ketiganya menyaksikan saat Voldemort memberitahu Snape bahwa dia harus membunuh Snape untuk dapat menjadi penguasa sejati Tongkat Elder. 

   Voldemort memerintahkan Nagini untuk menyerang Snape. Setelah Voldemort pergi, Harry menghampiri Snape yang sekarat. Snape memberikan Harry sehelai memorinya dan menyuruh Harry untuk melihat memori itu dengan menggunakan Pensieve.

   Di Hogwarts, pertempuran antara pasukan Voldemort, dan para penyihir masih terus berlangsung dengan sengit. Termasuk para penyihir yang gugur dalam pertempuran itu adalah Fred Weasley, Remus Lupin, dan Nymphadora Tonks. 

   Harry mengikuti instruksi Snape, dan membawa isi memori itu ke Pensieve. Harry melihat masa lalu Snape, dan menyadari bahwa meski Snape membenci James / ayah Harry yang selalu merundungnya, tetapi dia masih mencintai Lily / ibu Harry.

   Snape bekerjasama dengan Dumbledore untuk melindungi Harry atas dasar cintanya pada Lily yang telah meninggal. Harry juga mengetahui dari memori itu bahwa pembunuhan Dumbledore yang dilakukan oleh Snape merupakan permintaan dari Dumbledore sendiri. 

   Dumbledore merencanakan ini agar Snape yang sebenarnya berpihak pada sisi yang baik bisa menyusup, dan mendapat posisi penting dalam pasukan Pelahap Maut Voldemort. Patronus rusa betina yang Harry lihat di Hutan beberapa waktu sebelumnya juga merupakan patronus Snape yang dikirim untuk membantu Harry.

   Harry kemudian menyadari bahwa saat Voldemort dulu mencoba membunuhnya saat masih bayi, ternyata tanpa sengaja telah membuat Harry menjadi salah satu horcruxnya. Dengan demikian, Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort. Untuk menghancurkan bagian jiwa Voldemort, Harry harus membunuh Horcrux dalam dirinya. Oleh karena itu, Harry akhirnya mendatangi langsung Voldemort di Hutan Terlarang.

   Voldemort merasa puas karena mengira Harry telah menyerah, dan segera membunuh Harry dengan Kutukan Kematian. Setelah dia menerima Kutukan itu, Harry sebenarnya tidak meninggal dunia. Harry justru terdampar di sebuah ruangan serba putih yang berbentuk mirip Stasiun Kings’s Cross. Di sana, dia melihat sesosok makhluk kecil yang aneh dan mengerikan sedang bergelung tak berdaya di bawah kursi.

   Kemudian, Dumbledore tiba - tiba muncul dan menyapa Harry. Dia menjelaskan bahwa sosok makhluk itu adalah jiwa Voldemort. Dumbledore mengungkapkan bahwa Voldemort telah menghancurkan bagian dirinya sendiri yang terdapat dalam tubuh Harry. Setelah percakapan itu berakhir, Harry kembali ke dunia nyata ke dalam tubuhnya sendiri.

   Voldemort membawa tubuh Harry yang berpura - pura mati ke Hogwarts untuk mengumumkan bahwa Harry telah tewas di tangannya. Tetapi, para pejuang Hogwarts tak menyerah. Neville Longbottom, salah satu murid Hogwarts bahkan menarik Pedang Gryffindor dari dalam Topi Ajaib. Harry lalu bangkit, dan memperlihatkan bahwa dirinya belum mati. Sebagian Pelahap Maut yang ketakutan termasuk keluarga Malfoy mulai meninggalkan pasukan Voldemort.

   Harry akhirnya terlibat dalam sebuah duel sengit melawan Voldemort. Mereka saling menyerang satu sama lain di berbagai sudut pertempuran di Hogwarts. Di sisi lain, Molly Weasley berhasil membunuh Bellatrix Lestrange. Sementara Neville berhasil membunuh Nagini membuat Voldemort tak lagi memiliki Horcrux yang tersisa.

   Voldemort mengucapkan Kutukan Kematian pada Harry dengan menggunakan Tongkat Elder. Namun, kutukan itu justru berbalik membunuhnya sendiri. Hal ini disebabkan karena kesetiaan Tongkat Elder sebenarnya bukan berada pada Snape seperti yang diduga oleh Voldemort melainkan kepada Harry.

   Setelah kematian Voldemort, perang besar itu pun berakhir. Harry menghancurkan Tongkat Elder agar tidak lagi bisa digunakan oleh siapapun. Seluruh dunia sihir pun perlahan bangkit kembali dan menata kehidupan baru. Kehidupan juga terus berjalan bagi Harry dan kawan - kawannya.

   Akhir film ini memperlihatkan Harry, dan kawan - kawannya setelah sembilan belas tahun setelah Perang Hogwarts. Harry yang telah menikah dengan Ginny mengantar anak - anaknya pergi ke Howarts.

  Begitu pula dengan Ron yang telah menikah dengan Hermione, dan memiliki dua anak, serta Malfoy yang telah memiliki seorang putra. Mereka semua melepas kepergian anak - anak mereka ke Hogwarts dengan raut wajah penuh kebanggan. Selesai. Baca kisah dokumenternya di Harry Potter 20th Anniversary: Return to Hogwarts



Referensi :
  1. https://id.m.wikipedia.org
  2. https://wekepo.com

Post a Comment for "Sinopsis Film Harry Potter and the Deathly Hallows - Part 2"