Sinopsis Film Miracle in Cell No. 7


Informasi Detail :
Judul Film : Miracle in Cell No. 7
Negara : Indonesia
Dirilis : 8 September 2022
Produser : Frederica
Sutradara : Hanung Bramantyo
Durasi : 145 menit


Pemeran :
• Vino G. Bastian - Dodo Rozak
• Graciella Abigail - Ika Kartika Rozak kecil
• Mawar Eva de Jongh - Kartika dewasa
• Indro Warkop - Japra Effendi / Foreman
• Tora Sudiro - Zaki
• Rigen Rakelna - Yunus / Bewok
• Indra Jegel - Atmo / Gepeng
• Bryan Domani - Asrul / Bule
• Denny Sumargo - Hendro Sanusi
• Agla Artalidia - Linda
• Marsha Timothy - Ibu Juwita
• Agus Kuncoro - Agus
• Coki Pardede - Amat
• Rifnu Wikana - Okto
• Iedil Dzuhrie Alaudin - William Wibisono / Willy
• Nadila Ernesta - Sonya Wibisono
• Makayla Rose - Melati Wibisono
• Sheila Dara Aisha - Ibu Guru Widi
• Yatti Surachman - Ibu Anik
• Rukman Rosadi - Ruslan / Pengacara Dodo
• Vinessa Inez - Meta / Istri Zaki


Sinopsis :
   Film ini menceritakan tentang Dodo Rozak seorang lelaki yang memiliki kelainan pada kepribadiannya, dia susah dalam berbicara, dan bertingkah layaknya anak kecil.

   Dodo berprofesi sebagai penjual balon keliling, dia memiliki putri bernama Kartika. Kartika terlihat bahagia dengan Ayahnya walaupun penjual balon, dan memiliki kelainan.

   Cerita dimulai ketika Dodo berjualan di depan rumah Willy Wibisono yang merupakan seorang pejabat. Willy ingin menghibur anak perempuan dari pak willy yang sedang berulang tahun bernama Melati.

   Melati terlihat sedih atas kepergian anjing peliharaannya yang mati karena tertabrak motor. Dodo datang membawakan balon berbentuk anjing, niat dia hanya menghibur Melati.

   Bukannya terhibur tetapi Melati seperti ketakutan melihat tingkah Dodo yang aneh. Singkat cerita Dodo berada di pinggir kolam renang, dan sudah basah bersama melati.

   Pembantu perempuan Pak Wlly histeris saat melihat Melati terkapar dengan luka di keningnya. Saat itu dodo membawa sebatang kayu yang seperti ingin ditunjukkan ke Ibu Pembantu tersebut.

   Tetapi karena tingkahnya yang aneh, Dodo terlihat ingin membunuh Pembantu Perempuan itu dengan kayu, sehingga ada Pembantu laki - laki dari Pak Willy yang memukul Dodo dari belakang.

   Semua terlihat histeris dengan apa yang dilihat. Pak Willy pun tidak terima, dan menganggap itu sebagai kasus pelcehan sksual, dan pembunuhan.

   Pak Willy juga menyuruh polisi untuk segera menindak tegas Dodo untuk dihukum mati karena kasus yang tertuduh padanya. Dodo pun dipaksa melakukan reka adegan ulang yang mungkin tidak sesuai dengan kenyataannya.

   Singkat cerita Dodo masuk ke lapas yang dipimpin oleh seorang bernama Hendro Sanusi. Dodo langsung digiring masuk ke sel ruangan yang diketuai oleh Japra Effendi.

   Di sel tersebut ada 5 orang lain selain Dodo yakni Japra sebagai ketua, Zaki, Yunus, Atmo, dan Asrul yang memiliki pengetahuan tentang IT.

   Saat sedang makan, ada geng lain yang ingin membunuh Japra dengan cara menusuknya. Si penusuk tersebut bernama Okto yang tidak rela kekuasaannya diganggu.

   Dodo melihat Okto akan menusuk Japra dengan sikat gigi yang berujung runcing. Tetapi untung saja Dodo lebih dulu ke berada di depan Okto sehingga sikat gigi tersebut menusuk Dodo tetapi tidak terlalu dalam.

   Akibat kericuhan itu, Okto dimasukkan ke ruang isolasi, sedangkan Dodo dirawat lukanya. Saat Dodo kembali ke sel ruangan, Japra berterima kasih karena Dodo sudah menyelamatkan nyawanya.

   Japra menyiapkan makanan lengkap untuk Dodo saat itu. Japra juga bilang bahwa akan mewujudkan keinginan Dodo. Dodo bilang kepada Japra bahwa ingin anak kecil.

   Sempat di tertawai oleh anggota Japra yang lain tetapi Dodo kembali menjelaskan bahwa anak kecil yang dimaksud adalah anaknya yang bernama Kartika.

   Japra pun menyusun rencana untuk mencari Kartika. Singkat cerita di lapas tersebut diadakan acara keagamaan yang tentunya Kartika ada di dalamnya.

   Saat sedang menari, Kartika dimasukkan ke kardus oleh Atmo lalu didorong ke ruangan lapas. Kardus tersebut berisi roti sehingga tidak terlalu menarik perhatian anggota lapas.

   Sampai di sel ruangan, Kartika keluar. Dodo akhirnya bertemu dengan Kartika, dan mereka berpelukan dengan sangat erat. Mereka melepaskan rindu dengan bermain bersama.

   Akhirnya waktu kembali tiba, Japra, dan kawan lainnya membujuk Kartika untuk kembali agar tidak ketahuan, Japra juga janji akan mengajaknya masuk ke ruangan lapas lagi.

   Dodo, dan Kartika pun akhirnya berpisah. Kartika kembali masuk ke dalam kardus lalu didorong oleh Atmo menuju panggung pertunjukan acara agamis tadi.

   Sesampainya disana, acara sudah selesai, dan semua pengisi acara telang pulang. Atmo pun kembali membawa Kartika ke sel ruangan, dan memberitahukan hal tersebut ke Japra.

   Keesokan harinya Asrul mendapatkan kabar bahwa ada acara keagamaan. Japra, Yunus, dan Atmo menyusun rencana untuk mengembalikan Kartika.

   Kartika bukan dimasukkan kardus namun dimasukkan ke dalam kotak cucian. Sesampainya dibelakang panggung, Japra melihat bahwa acara keagamaan itu bukan agama islam melainkan agama Buddha.

   Japra pun kembali membawa Kartika ke sel ruangan, dan memarahi Asrul. Malam harinya saat akan tidur, Hendro Sanusi masuk ke dalam lapasnya Dodo.

   Ternyata pihak lapas mengetahui bahwa ada Anak kecil yang masuk ke dalam sel ruangan. Hendro pun membawa anak tersebut serta membawa Dodo juga untuk dimasukkan ke ruang isolasi.

   Kartika kembali di pulangkan ke panti asuhan. Saat itu ada kericuhan dimana Okto membakar peralatan dapur karena merasa kecewa dengan penjaga lapas yang membolehkan bertemu dengan Anaknya.

   Hendro menyuruh bawahannya untuk mengamankan semua tahanan lalu dia akan mengurus Okto. Sempat adu pukul oleh mereka berdua hingga Hendrol tersungkur lalu dijatuhi Okto sebuah lemari besi.

   Okto pun lari dari ruangan dapur yang terbakar. Terlihat Dodo malah datang kesana untuk menolong Hendro. Dodo mengangkat lemari besi yang panas agar Hendro bisa selamat.

   Setelah berhasil mengangkat lemari besi tersebut, Dodo langsung menyeret Hendro. Singkat cerita keesokan harinya Hendro tersadar setelah pingsan.

   Dia diberitahu oleh dokter bahwa diselamatkan oleh Dodo. Bahkan luka yang ada pada dirinya tidak separah luka yang dialami oleh Dodo.

   Scene berpindah ke Dodo yang sudah bangun dari pingsannya. Dia disuruh ke ruangan Hendro. Disana Hendro bertanya apakah itu kasus atas perbuatan Dodo.

   Dodo pun menjawab bahwa itu bukan Dodo yang melakukan. Dengan terbata - bata Dodo menjelaskan sebisa mungkin walaupun Hendro tidak terlalu paham tapi Hendro yakin bahwa Dodo tidak bersalah.

   Karena hal tersebut, Hendro mengijinkan Kartika untuk masuk ke sel ruangan Dodo dengan cara tetap masuk ke kardus yang dibawa oleh Hendro.

   Kartika dengan Japra, dan yang lainnya terlihat sangat dekat, mereka bahkan sering bermain berdua. Japra yang terlihat garang pun membacakan dongeng untuknya.

   Scene berganti ke Asrul yang pandai soal IT sedang mencari tahu tentang kasus yang dialami Dodo. Disana juga terlihat Hendro pimpinan penjaga lapas, dia tergerak untuk membantu memecahkan kasus Dodo.

   Setiap malamnya Kartika ikut Hendro pulang. Rumah tangga Hendro hampir hancur karena mereka kehilangan anak perempuannya.

   Tetapi saat kedatangan Kartika, istri Hendro terlihat bahagia kembali. Hendro yang sering tidur di kantor pun sekarang sering pulang bersama Kartika.

   Saat itu Dodo diajukan banding karena belum tentu bersalah. Mereka semua terlihat duduk membuat lingkaran, dan bertanya kepada Dodo tentang kronologi yang terjadi.

   Dodo dengan sifat anehnya menjelaskan, tetapi sangat susah dipahami. Cerita aslinya adalah Dodo tidak melakukan pelcehan sksual kepada anak perempuan Willy bahkan bukan dia pembunuhnya.

   Saat Dodo akan memberikan balon berbentuk anjing, Melati berlari lalu tersandung sebuat tali didekat kolam renang. Melati terjatuh dengan kepala membentur meja.

   Alhasil Melati masuk ke kolam renang. Dodo pun menolong Melati dengan sebatang kayu, dikarenakan batang kayu tersebut kurang panjang, dia menyebur kolam renang.

   Dia lalu menaikkan Melati ke pinggiran kolam renang. Dodo memiliki pemikiran bahwa baju basah harus diganti baju kering karena nanti bisa sakit.

   Pada saat Dodo akan melepas baju melati, ada pembantu perempuan yang melihatnya. Niat Dodo memberitahukan ceritanya namun salah paham karena Dodo membawa sebatang kayu tadi sehingga terlihat akan membunuh pembantu perempuan tersebut.

   Japra, dan anggotanya pun membantu Dodo agar bisa menang banding di pengadilan. Hendro mendatangkan pengacara lapas tetapi pengacar tersebut tidak berani.

   Pengacara tersebut malah bilang kepada Dodo agar Dodo mau mengakui bahwa dia pembunuh Melati. Pengacara tersebut takut akan hilangnya jabatannya karena berurusan dengan Willy yang seorang pejabat penting.

   Hari saat pengadilan pun berlangsung, walaupun semua sudah berusaha agar Dodo menjelaskan kronologinya, dia tetap saja sudah takut sehingga mengakui bahwa dia pembunuh Melati.

   Hendro sebagai ketua lapas yang mendengarnya pun mengelak karena Hendro tau bagaimana fakta sebenarnya. Hendro bilang kepada Dodo agar menjelaskan tetapi Dodo takut, dan tetap memilih sebagi dia pembunuhnya.

   Alhasil hakim memberikan hukuman mati atas kasus Dodo ini, dia juga akan dipindahkan ke nusakambangan lalu akan dilakukan eksekusi disana.

   Ada suatu momen ketika Japra bekerja sama dengan Okto, mereka ingin membebaskan Dodo. Terlihat Japra, dan para anggotanya membantu membuat balon udara.

   Dodo, dan Kartika disuruh untuk naik ke kotak balon udara agar bisa segera bebas dari penjera. Atmo melepaskan tali lalu balon tersebut mulai terbang.

   Semua penjaga lapas melihat hal tersebut, salah satu penjaga di tower akan menembak balon itu namun dihentikan oleh Hendro karena tali dari balon tersebut mengait ke besi pagar sel sehingga terbang balon pun terhenti.

   Hari eksekusi pun tiba dimana Dodo akan dibawa ke nusakambangan. Dia berpelukan dengan Kartika, dan masih saja bertingkah seperti anak - anak.

   Singkat cerita saat Kartika dewasa, dia menjadi seorang pengacara karena ingin menuntuk keadilan untuk Ayahnya. Kartika bilang kepada hakim bahwa Ayahnya tidak bersalah, dan menjelaskan semua kejadian yang sebenarnya.

   Kartika juga membawa saksi seperti Japra, dan anggotanya yang sudah tobat serta Hendro Sanusi sebagai Pemimpin lapas saat Dodo di penjara.

   Setelah mendengar semua cerita tersebut, hakim menyatakan bahwa Dodo tidak bersalah. Saat Kartika keluar dari lapas, terlihat Dodo yang terbang dengan balon udara, dan mengayunkan tangan perpisahan kepada Kartika.



Referensi :
  1. https://id.m.wikipedia.org

Post a Comment for "Sinopsis Film Miracle in Cell No. 7"